Translate Into Another Language

Showing posts with label NU. Show all posts
Showing posts with label NU. Show all posts

Wednesday, February 27, 2013

Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama



Lambang NU


Nahdlatul Ulama, disingkat NU artinya kebangkitan ulama. Sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama pada tanggal 31 Januari 1926/16 Rajab 1344 di Surabaya. Pendiri resminya adalah K.H.M Hasyim Asy'ari (Tebuireng, Jombang), sedangkan arsitek dan motor penggerak NU adalah K.H Abdul Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang).


Dalam pendekatan dakwahnya, NU lebih banyak mengikuti dakwah model Walisongo, yaitu menyesuaikan degan budaya masyarakat setempat dan tidak mengandalkan kekerasan. Budaya yang berasal dari suuatu daerah ketika Islam datang-bila tidak bertentangan dengan agama- akan terus dikembangkan dan dilestarikan. Karena identiknya gaya dakwah ala Walisongo itu, nama Walisongo melekat erat dalam jami'yah NU. Hal ini bisa dilihat dari simbol sembilan bintang dalam lambang NU yang bermakna Walisongo.


Tanggal 31 Januari lalu, NU genap berusia 87 tahun :)
Lewat prinsip dakwah model Walisongo itu, NU dikenal sebagai pelopor kelompok Islam moderat. Kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat bahkan turut berperan dalam persatuan bangsa.

Dicuplik dengan pengubahan
dari Buku I Antologi NU
Sejarah- Istilah - Amaliah - Uswah
Cet. Kedua, Februari 2008
Khalista, Surabaya & LTN NU Jatim

Saturday, February 23, 2013

Apa Itu PMII?

Apa sih sebenarnya PMII itu?

PMII adalah singkatan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. PMII merupakan salah satu
organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama.

PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).


Meskipun independen, kalangan di dalam dan di luar NU mayoritas melihat hal itu hanya sekedar formalitas belaka. Pada realitasnya, nyaris siapapun tidak bisa memisahkan antara PMII dengan NU. Kader-kader PMII di banyak jenjang dan ruang menjadi tulang punggung struktur NU, Banom-banomnya, dan lembaga-lembaganya. Dengan demikian faktanya adalah bahwa PMII berhasil menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya generasi pemikir, organisatoris NU, bahkan leader partai-partai politik yang voters-nya kebanyakan adalah nahdliyin.

Hingga saat ini, mayoritas kader PMII merupakan jebolan pesantren-pesantren yang digawangi oleh kiai-kiai NU kharismatik dan alim. Mereka masih menjalankan ritus yang sama sebagaimana lazimnya yang diajarkan para kiai. Bahkan, sejak deklarasi Munarjati, keberadaan kantor PB PMII masih satu atap dengan PBNU yang sampai dengan akhir 90-an tidak pernah dipersoalkan. 


Kader-kader PMII diharapkan dapat menjadi agen dan duta-duta utama NU dalam berdakwah di kampus

credit> 
Wikipedia
Situs resmi NU